Kondisi seperti itu pula yang menyebabkan penyakit jantung koroner dan stroke di belahan negeri ini tetap menduduki urutan pertama. Bisnis Tiket Pesawat Online Celakannya lagi, rata-rata penderitanya adalah pria. Bahkan risiko pria terserang penyakit jantung koroner ini lebih besar satu setengah sampai dua kali dibandingkan dengan wanita Tak ubahnya kecenderungan penyakit jantung di dunia yang banyak terjadi pada mereka yang berusia di bawah 65 tahun, di Indonesia pun penyakit ini juga banyak menyerang para pria usia produktif. Namun sebenarnya menjinakkan penyakit kronis yang satu ini tidaklah terlalu sulit asal masyarakat konsisten dengan upaya pencegahan meningkatnya jumlah kolesterol dalam tubuh. Caranya pun sangat mudah, cukup dengan memperhatikan pola makan dan gaya hidup sehat dengan banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat larut air. Jenis makanan seperti itu selain kaya vitamin dan energi juga dapat menurunkan kadar kolesterol l% hingga 12%. Lanny Lestiani lewat program penelitian populer Smart Heart Challenge telah beberapa kali berhasil membuktikannya. Banyak mengonsumsi seral larut air seperti pisang, apel, jeruk, oatmeal. Hindari makanan tinggi lemak Hindari merokok dan alkohol Olah raga teratur Istirahat cukup Dia telah telah melakukan penelitian pada sedikitnya 86 responden pengidap kadar kolesterol tinggi yakni di atas 200 mg/ld di dua perusahaan di Jakarta. Program penelitian tersebut berlangsung selama 30 hari. Dalam jangka satu bulan itu dia memberikan semua respondennya asupan makanan 70 gram makanan instan seperti oatmeal yang diketahui memiliki kandungan serat air 70 gram. Ternyata mereka yang disiplin dengan makanan serat air mampu menurunkan kandungan kolesterol hingga 12% sehingga yang semula sudah berada pada kondisi ambang batas terancam jantung koroner kembali normal. Lanny mengatakan serat larut air ini dapat membantu menurunkan kolesterol darah dengan cepat apabila orang bersangkutan juga menjaga aktivitasnya serta disiplin dengan pola makanan seimbang terutama yang rendah lemak. Karena itu dia berharap program Smart Heart tidak saja mampu memotivasi mereka yang telah mengikuti program untuk menjalankan hidup sehat mandiri dengan mengatur pola makanan yang sehat dan seimbang, tetapi juga menjadi kampanye masyarakat yang sadar kesehatan mandiri. Memang banyak hal yang menyebabkan orang berpotensi terkena serangan jantung koroner di antaranya stres karena pekerjaan, olah raga tidak teratur, merokok dan minuman alkohol sampai pola makan yang tidak benar. Semua itu mau tidak mau harus dapat dihindari, termasuk di dalamnya kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak tetapi rendah serat. Lanny menganjurkan banyak mengkonsumsi makanan serat larut adalah cara efektif menurunkan kolesterol dalam darah. Apalagi jenis makanan seperti ini juga mudah ditemukan di Indonesia. Serat ini biasanya banyak terdapat pada buah apel, jeruk, pisang, peach, dan kacang-kacangan terutama oatmeal. Khusus tentang oatmeal, kata dia zat oat akan mampu mengubah kolesterol menjadi asam empedu yang kemudian dilepas ke usus halus untuk membantu mencerna lemak dari makanan. Bila Anda makan oatmeal, serat larut oat dalam usus halus akan membentuk gel yang mengikat lemak, kolesterol dan asam empedu. Karena diikat, maka dan serat larut oat yang berbentuk gel sebagian menjadi asam empedu ini pun tidak dapat diserap kembali melalui dinding usus halus. Asam empedu ini akhirnya dikeluarkan melalui usus besar sehingga asam empedu yang ada di hati menjadi berkurang.Untuk menggantikan asam empedu yang hilang, hati akan menarik kolesterol dari darah untuk memproduksi asam empedu akibatnya total kadar kolesterol darah akan menurun. Begitu pula dengan banyak mengonsumsi makanan yang kaya serat larut entah itu dalam bentul alami seperti buah-buahan dan kacang-kacangan atau yang sudah banyak dikemas dalam bentuk instan.
7 tahun yang lalu