BOOKING TIKET PESAWAT

Unggas air dianggap sebagai pembawa virus flu babi

Unggas air dianggap sebagai pembawa virus flu babi. Info sangat penting tentang Unggas air dianggap sebagai pembawa virus flu babi. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Unggas air dianggap sebagai pembawa virus flu babi

Unggas air, seperti itik dan entog, merupakan inang abadi bagi virus influenza A, termasuk sub tipe H1N1 yang mewabah di beberapa negara dan dikenal dengan nama flu Meksiko (flu babi).

"Unggas air bisa dikatakan sebagai reservoir abadi. Virus ini (influenza A) tidak menimbulkan gejala sakit pada unggas namun setelah berpindah ke babi yang berperan sebagai mixing vessel (media pencampuran), menjadi lebih ganas," kata Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr.drh. I Wayan Teguh Wibawan di Bogor, Jumat (22/5).

Sebenarnya, lanjut dia, virus influenza A sub tipe H1N1 tidak semuanya memiliki derajat keganasan yang sama dengan virus flu Meksiko. Dalam kasus flu Meksiko, jelas Wayan, virus H1N1 di dalam tubuh babi menggunakan beberapa genom virus influenza A dari spesies yang berbeda, dalam hal ini dari unggas dan manusia, atau disebut dengan proses reasurtan. "Ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu virus menjadi lebih kuat atau justru menjadi lebih lemah tergantung dari genom yang diambil dalam proses reasurtan tersebut," katanya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, hingga 19 Mei tercatat 9.830 kasus infeksi flu Meksiko di 40 negara dengan 79 kematian.

Mengenai tindakan pencegahan, Wayan mengatakan, tindakan untuk membatasi lalu lintas ternak babi tidak akan efisien. "Justru yang paling penting dilakukan adalah menghindari penularan dari manusia ke manusia," katanya. Hingga saat ini, lanjut dia, tidak ada laporan mengenai penularan virus H1N1 dari babi ke manusia. "Malah yang ada penularan dari manusia ke babi."

Sebelumnya saat pengambilan sumpah 70 dokter hewan baru tahap I tahun 2009 di Auditorium Jannes Huttasoit, Kampus IPB Darmaga, Selasa (19/5) Wayan mengatakan, saat ini pemberitaan tentang flu babi tidak proporsional dan imbang. Oleh karena itu dokter hewan mempunyai tugas penting dalam memberikan informasi mengenai penyakit tersebut sehingga masyarakat bisa memahami secara proporsional. Menurut dia, dokter hewan saat ini tengah dihadapkan pada permasalahan penting yakni soal penyediaan protein hewan bagi masyarakat, penanggulangan penyakit menular pada hewan, penanggulangan penyakit zoonosis yang semakin kompleks, penolakan penyakit enzootik yang bisa masuk dan mengancam negara.

Sementara Rektor IPB, Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc mengatakan, isu tersebut merupakan tantangan besar bagi para dokter hewan di seluruh dunia. "Penanganan medis terhadap manusia memang penting, namun penanganan terhadap sumbernya (hewan) juga tidak kalah penting. Karena itu, peran dokter hewan sangat strategis khususnya dalam kesehatan masyarakat veteriner, kesehatan hewan serta keamanan pangan," ujarnya.

Sumber : gatra.com


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger